Seputar Informasi

Sumber informasi Pendidikan dan informatika

Pendekatan Studi Islam Interdisipliner

Islam turun di dunia ini dengan tujuan untuk mengubah akhlak – akhlak masyarakat pada saat itu. Yaitu masyarakat jahiliah yang sikap dan perbuatannya sangat di luar akal pikiran. Islam turun dibawa Oleh nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dan di sebar luaskan kepada umat manusia. Islam pada masa perkembangan waktu, tidak ada perdebatan – perdebatan tentang pengkajian Islam karena Islam langsung dari sumbernya yaitu Nabi Muhammad SAW yang membawa al-Qur’an dan as-Sunnah. Ketika nabi meninggal mulailah adanya permasalahan – permasalahan yang timbul dalam menentukan hukum – hukum Islam pada waktu itu. 
Hingga saat ini, fenomena pemahaman ke-Islaman umat Islam terutama di Indonesia masih ditandai oleh keadaan amat variatif. Kondisi ke-Islaman seperti serupa ini barangkali terjadi pula di berbagai negara lainnya. Kita tidak tahu persis apakah kondisi demikian itu merupakan sesuatu yang alami yang harus diterima sebagai suatu kenyataan untuk diambil hikmahnya ataukah diperlukan adanya standar umum yang perlu diterapkan dan diberlakukan kepada berbagai paham keagamaan yang variatif itu, sehingga walaupun keadaannya amat bervariasi tetapi tidak keluar dari ajaran yang terkandung dalam al-Qur’an dan as-Sunnah serta sejalan dengan data-data historis yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dalam hal ini adalah agama Islam. Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek yang sesuai dengan paradigmanya.
Dalam kamus bahasa Indonesia Interdisipliner berarti bidang studi atau pengelompokan sejumlah mata pelajaran yang sejenis atau memiliki ciri yang sama (mata pelajaran yang telah berkorelasi satu dengan yang lain). Bahwa Interdisipliner merupakan disiplin ilmu antara ilmu yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan atau memiliki hubungan. 
Pendekatan Interdisipliner merupakan pemahaman ilmu “agama islam” dengan menggunakan beberapa keilmuan yang saling berkaitan. Dalam mengkaji islam dengan studi interdisipliner haruslah dengan beberapa ilmu yang serumpun atau ilmu yang saling berkaitan.
Pendekatan interdisipliner yang dimaksud di sini adalah kajian dengan menggunakan sejumlah pendekatan atau sudut pandang (perspektif). Dalam studi misalnya menggunakan pendekatan sosiologis, historis dan normatif secara bersamaan. Pentingnya penggunaan pendekatan ini semakin disadari keterbatasan dari hasil-hasil penelitian yang hanya menggunakan satu pendekatan tertentu. Misalnya, dalam mengkaji teks agama, seperti Al-Qur’an dan sunah Nabi tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan tekstual, tetapi harus dilengkapi dengan pendekatan sosiologis dan historis sekaligus, bahkan masih perlu ditambah dengan pendekatan hermeneutik misalnya.
Dari kupasan di atas melahirkan beberapa catatan. Pertama, perkembangan pembidangan studi Islam dan pendekatannya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Kedua, adanya penekanan terhadap bidang dan pendekatan tertentu dimaksudkan agar mampu memahami ajaran Islam lebih lengkap (komprehensif) sesuai dengan kebutuhan tuntutan yang semakin lengkap dan detail. Ketiga, perkembangan tersebut adalah satu hal yang wajar dan seharusnya memang terjadi, kalau tidak menjadi pertanda agama semakin tidak mendapat perhatian.
Studi Islam Interdisipliner merupakan pengembangan dan penjabaran dari tiga topik yaitu pendekatan filsafat, sosiologi dan sejarah yang penekanannya lebih diarahkan pada aspek aplikasinya.
Dari uraian di atas pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan yang menggunakan beberapa ilmu yang relevan antara satu ilmu kajian dengan kajian yang lain itu penerapanya serumpun. Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang pendekatan filsafat, sosiologi dan sejarah. Karena tiga ilmu ini saling terkait dan saling berhubungan ketika dalam mengkaji teks / Nash – Nash dalam al-Qur’an maupun al-Hadist.