Seputar Informasi

Sumber informasi Pendidikan dan informatika

Aliran Filsafat Pendidikan Islam

Aliran filsafat pendidikan Islam dapat di jelaskan sebagai berikut
a. Pro Aktif
Positif Aktif Ialah  bawaan dasar atau sifat manusia sejak lahir adalah baik, sedangkan kejahatan bersifat aksidental.   
Menurut Ibnu Taimiyah yang dikutip Maragustam, semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, yaitu dalam keadaan kebajikan bawaan dan lingkungan sosiallah menyebabkan individu menyimpang dari keadaan ini. Sifat dasar manusia memiliki lebih dari sekedar pengetahuan tentang Allah yang ada secara inharen di dalamnya, tetapi juga suatu cinta kepada-Nya dan keinginanuntuk  melaksanakan ajaran agama secara tulus sebagai seorang hanif sejati. Ibnu Taimiyah membangun argumennya dengan mungutip QS Al-Rum (30) : 30. Ibnu Taimiyah memberikan tanggapan pandangan Ibnu Abd Al Barr dan menegaskan bahwa fitrah bukan semata-mata sebagai potensi pasif yang harus dibangun dari luar, tetapi merupakan sumber yang mampu membangkitkan dirinya sendiri dari dalam. Shabuni berpendapat bahwa kebaikan dan kesucian menyatu pada manusia, sementara kejahatan bersifat aksidental. Manusia secara alamiah cenderung kepada kebaikan dan kesucian, akan tetapi, lingkungan sosial, terutama orang tua, bisa memiliki pengaruh merusak terhadap diri (nafs), akal dan fitrah anak. Fitrah sebagai sifat bawaan tetapi bisa rusak.   
b. Dualis – aktif
Berpandangan bahwa manusia sejak awalnya membawa sifat ganda. Di satu sisi cenderung kepadakebaikan, dan disisi lain cenderung kepada kejahatan. 
Kebaikan yang ada dalam diri manusia dilengkapi dengan pengaruh-pengaruh ekternal seperti kenabian dan wahyu Tuhan sementara kejahatan yang ada dalam diri manusia dilengkapi faktor eksternal seperti godaan dan kesesatan. Menurut Ahmad Tafsir yang dikutip Maragustam, mengatakan bahwa fitrah yang disebut dalam hadis adalah bawaan sejak lahir, yakni potensi untuk menjadi baik dan sekaligus potensi untuk menjadi buruk, potensi untuk menjadi muslim dan untuk menjadi musyrik. Potensi itu tidak akan diubah, maksudnya, kecenderungan untuk menjadi baik dan sekaligus menjadi buruk itu tidak akan diubah oleh Tuhan.