Seputar Informasi

Sumber informasi Pendidikan dan informatika

Model - Model Pembelajaran


Pendahuluan
A. Latar Belakang
- Pencapaiantujuan pendidikan belum maksimal.
- Prestasi belajar masih rendah.
- Pembelajaran kurang bervariasi (metode ceramah dan cenderung abstrak)
- Pembelajaran cenderung texbook oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari.
- Pembelajaran kurang membangkitkan motovasi dan kreatifitas peserta didik.
- Pemeberlakuan kurikulum sesuai standar isi.
B. Pengertian Model Pembelajaran
- Pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajara.(Eggen dan Kauchak,1988:9).
C. Pendekatan dan metode Pembelajaran
- Pendekatan pembelajaran: Melihat pembelajaran sebagai proses belajar peserta didik yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya.
- Metode pembelajaran berfikus pada proses belajar mengajar untuk bahan ajar dan tujuan pembelajaran tertentu yang lebih terbatas.
D. Beberapa Model Pembelajaran diantaranya:
- Model pembelajaran berdasarkan masalah.
- Model penemuan terbimbing.
- Model pembelajaran langsung.
- Model pembelajaran kooperatif.
E. Tujuan Pembelajaran.
- Membantu pesertadidik mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah.
- Belajar peranan orang dewasa yang autentik.
- Menjadi pembelajar yang mandiri.
II. Model-model Pembelajaran.
Terdapat banyak sekali model-model pembelajaran, diantaranya adalah:
A.  Model pembelajaran berdasarkan masalah.
Terdapat lima tahapan utama yang dimulai dengan tahap memperkenakkan peserta didik dengan suatu masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja peserta didik. Kelima langkah tersebut sebagai berikut:
- Persiapan.
- Demonstrasi.
- pelatihan terbimbing.
- Umpan balik.
- Pelatihan lanjut ( mandiri ).
B. Model penemuan terbimbing.
Model ini menempatkan guru sebagai fasilitator, guru mrmbimbing peserta didik.
Peserta didik didorong untuk berfikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat menemukan, prinsip umum berdasarkan data yang telah disediakan.
Langkah-langkahnya:
- Guru merumuskan masalah dengan data secukupnya.
- Peserta didik menyusun memproses, mengorganisisr dan menganalisis data.
- Peserta didik menyusun konjektur/ perkiraan.
- Guru memeriksa konjektur yang dibuat peserta didik.
- Jika sudah benar, konjekturnya verbalisasi konjektur oleh peserta didik.
- Menegerjakan soal latihan.
Strateginya:
- Membuat diagram/ gambar.
- Membuat tabel.
- Menemukan pola.
- Berfikir logis.
- Mencoba-coba.
C.  Model pembelajaran langsung.
Ciri utamanya:
- Tugas pemecahan masalah.
-  Merumuskan tujuan pembelajaran.
- Memilih isi/ materi.
Guru harus mempertimbangkan beberapa banyak informasi yang akan diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Guru harus selektif dalam memilih konsep yang aakan diajarkan dengan model pembelajaran langsung.
Meleksanakan analisis tugas, dengan menganaisis tugas, akan membantu guru menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan peserta didik untuk melaksanakan ketrampilan yang akan dipelajari. Namun demikian, tidak berarti bahwa guru harus selalu melakukan analisa tugas, karena waktua yang tersedia terbatas.
Merencanakan waktu.
Guru harus memperhatikan waktu yang tersedia sepadan dengan kemampuan, bakat peserta didik dan motifasi peserta didik agar mereka melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang iptimal. Mengenal secara baik, pesrta didik yang diajar akan bermanfaat dalam memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan dalam pembelajaran.
Penilaian pada model pembelajaran langsung. Sistem penilaian menurut Gronlund (!982) meliputi lima prinsip dasar yang dapatdipergunakan guru dalam metrencanakan pembelajaran langsung dan sistem penilaiannya, yaitu:
-  Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
-  Mencakup semua tugas pembelajaran.
-  Menggunakan soal tes yangsesuai.
- Buatlah soal yang valid dan reliabel.
-  Manfaatkan hasil tes untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
D. Model-model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-  Belajar dengan teman.
  Tatap muka antar teman.
- mendengarkan antar teman.
-  Belajar \dari teman sendiri dalam kelompok.
-  Belajar dalam kelompok kecil.
-  Produktif berbicara/ mengemukakan pendapat/ gagasan.
-  Peserta didikmembuat keputusan.
-  Peserta didik aktif. ( Sahl:1994).
Sedangkan menurut Johnson (1994) belajar kooperatif mempunyai ciri-ciri:
-  Saling ketergantungan yang positif.
-  Dapat dipertanggungjawabkan secara idividu.
-  Heterogen.
-  Berbagi kepemimpinan.
-  berbagi tanggung jawab.
-  Ditekankan pada tugas dan kebersamaan.
-  Mempunyai ketrampilan dalam hubungan sosial.
-  Guru mengamati.
-  Efektifitas tergantung pada kelompok.
Langkah-langkahnya:
1. Membagi peserta didik menjadi kelompok kecil ( 3-5 siswa / kelompok ).
2. Setiap peserta didik ditempatkan dalam kelas sedemikian rupa seingga antara anggota kelompok dapat belajar dengan berdiskusi dengan baik anpa mengganggu kelompok lain.
3. Guru membagi mater pelajaran, baik berupa LKS, buku, atau penigasan.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, yang ingin dicapai dan memberikannpengarahan tentang materi yang harus dipelajari dan masalah-masalah yang harus diselesaikan.
5. peserta didik secara sendiri-sendiri mempelajari materi pelajaran, jika ada kesulitan mereka saling berdiskusi dengan teman-temannya dalam kelompok. Untuk menguasai materi pelajaran, atau menyelesaikan ntugas-tugas yang diberikan, setiap peserta didik dalam kelompok ikut bertanggung jawab secara bersama, yakni dengan cara berdiskusi, salingb tukar ide/ gagasan, pengetahuan dan pengalaman, demi tercapainya tujuan pembelajaran swecara bersama-sama.
6. Evaluasi dilakukan berdasarkan pencapaian hasil belajar kumulatif dalam kelompok. kemampuam atau prestasi setiap anggota kelompok sangat menentukan hasil pencapaian belajar kelompok. Untuk itu penguasaan materi pelajaran setiap peserta didik, sangat ditekankan dalam pembelajara kooperttrif.
7. Guru melakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar peserta didik, mengarahkan ketrampilan bersama, dan memberikan bantuan pada saat diperlukan.
8. Aktifitas belajar berpusat pada peserta didik, guru berfungsi sebagai fasilitator dan dinamisator. Dengan model pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mengembangkan semua potensi secara optimal dengan cara berfikir aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
Beberapa tipe kooperatif learning.
1. Think – pait – share (TPS) .
2. Jigsaw.
3. Cyrcle learning.
4. Grup penyelidikan
5. Number Heads Together.
6. Student Team Achievement Division (STAD)
7. Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated Instruction (TAI).
8. Team Game Tournament (TGT).


Referensi:
Depdiknas. (20030. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai     
          Pustaka.
Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-Model pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasai Berbasisi Kompetensi guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta:           Direktorat PLP.

Rahmadi Widdiharto.(2006). Model-Model pembelajaran Matematika. Makalah Diklat Guru Pengembang Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Slavin (1994). Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice ( Second Esition)