Menurut pengertian yang dikemukakan oleh Arief (1997:77) adalah setiap
kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti
aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu pula. Dlihat
dari sisi aturannya, permainan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu permainan
yang memiliki aturan yang ketat dan permainan yang memiliki aturan luwes.
Contoh permainan berperaturan ketat adalah sepak bola, bulu tangkis,dan
sebagainya. Sedangkan permainan berperaturan luwes seperti permainan peran.
Menurut Arief S. Sadiman ( 1997:80) yang dikutip oleh Muadi (2008:164)
maksud keluwesan disini adalah aturan yang muncul dalam permainan itu dapat
diubah oleh pesertanya. Kedua jenis permainan ini menuntut keaktifan
pesertanya. Munadi mengutip penjelasan dari Sutton Smith yang juga mengutip
penjelasan dari Hurlock ( 1994:160-161 ) bahwasanya ada tiga macam permainan
yang aktif yaitu, permainan konstruksi, permainan ini biasanya membuat obyek
seperti rumah-rumahan, mobil-mobilan, dengan menggunakan benda-benda yang sudah
dikenal yang tersedia disekitarnya. Yang kedua adalah permainan ekplorasi yang
mana biasanya mengeksplorasi benda-benda baru yang belum dikenalnya yang ada di
sekitar lingkungannya. Selanjutnya adalah permainan menirukan atau biasanya
disebut juga sebagai simulasi, yakni memperagakan atau menirukan suatu keadaan
yang sebenarnya yang tidak dapat dihadirkan langsung didalam ruang atau kelas. Simulasi
bias disebut juga sebagai sesuatu simbolisasi atau representasi dari pada
kejadian yang sebenarnya dalm skala kecil. Menurut Prof. Saleh Marzuki dalam
Warta Online bagi Universitas Negeri Malang menjelaskan keistimewaan dari
permainan simulasi ini adalah dapat mengajak orang untuk bergembira, disamping
itu juga disela-sela kegembiraan itu orang dimotivasi untuk berani
mengekspresikan pikiran, perasaan dan pendapatnya secara lisan tanpa ragu-ragu,
canggung, atau takut disalahkan orang lain dan atau ditertawakan. Dan tidak ada
ruginya jika permainan simulasi ini dijadikan sebagai salah satu metode
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Sumber : Yudhi, Munadi. Media Pembelajaran.
2008. Jakarta: Gaung Persada
|
Social Media